Crazy Little Thing Called Love : Tentang Memberi, Harga dan Apresiasi


Sebelum saya masuk ke tema tulisan, saya ingin mengajak pembaca untuk memiliki pemikiran yang terbuka, just read, kosongkan segala prasangka.. 😄
Tulisan ini sederhana kok, just relax and take your time..
Copyright Pexels.com

Saya banyak menjumpai statement para istri tentang sang suami yang suka memberi sekuntum atau atau sebucket bunga sebagai hadiah atau surprise istrinya. Rerata mereka memilih untuk dibelikan hal lain daripada bunga setelah tahu harganya. "Sayang uangnya, mending buat nabung atau beliin makanan atau benda yang bisa ada nilainya (read: investasi). Salahkah mereka dengan segala statementnya? No! Of course not.

Dipikir-pikir iya juga sih...bunga kan bakal layu lalu dibuang, sama aja kayak buang duit. Ya dong?
But you know sist? Dia, mereka para lelaki sebelum membeli bunga atau rangkaian bunga itu, dengan segenap hatinya, yang penuh cinta itu kepikiran untuk memberikan sesuatu yang bagi sebagian orang yang sedang kasmaran adalah tanda cinta, penuh dengan keindahan, menggambarkan keindahan si penerimanya dan mungkin sang suami sudah membayangkan ekspresi bahagia yang akan terpancar dari wajah cantik sang bidadari.
Copyright Pexels.com

Lalu mulailah dia ke tukang bunga, memilih yang terbaik yang menurutnya akan disukai oleh istrinya di rumah. Yup! There you go...setelah mendapatkan bunga pilihan, pulanglah dia dengan hati berbunga-bunga, tak sabar bertemu kekasih hati dan memberikan kejutan spesialnya.
Tiba sampai di rumah, masih dia simpan bunga itu menunggu moment yang tepat untuk memberikan kejutan. Sabar...sabar...pikirnya. Lalu saat moment itu tiba, tinggallah hanya berdua, jengg!! Jenggg!! Si bunga cantik dia keluarkan dari balik badannya. Tapi eh kok.......
Entah pada moment itu atau keesokan harinya, sang istri bilang, "lain kali ga usah ngasih bunga, sayang uangnya", sambil nyengir atau malah sambil manyun?
Krak! Patah.

Jangan ya mak...jangan bilang begitu...kasian doi. Setidaknya kalo kita ga suka ya terima, atau kalo cara kita sudah benar dengan menerima pemberian dari suami dan memperlihatkan wajah senang, esoknya jangan ditolak jika besok-besok doi mau kasih bunga lagi, biarkan saja...selama budget yang dipakai tidak menzhalimi jatah bulanan dan jatah jajan sih oke-oke aja 😄
Yaaa jangan hanya karena nilai uang beberapa puluh ribu atau beberapa ratus rupiah kita jadi mematahkan hati dan semangatnya untuk membahagiakan istrinya. Bukankah membahagiakan suami juga bagian dari kebaikan yang mendatangkan pahala dan rahmatNya?
Sumber foto akhwat berhijrah

Maka pernikahan dasarnya memang bukan hanya perkara domestik rumah tangga, satu berkah akan mendatangkan keberkahan lainnya, in syaa Allah...dipakai atau tidak, dipangkas atau tidak jatah rezeki kita ya segitu..ga kurang ga lebih. So nikmati saja masa-masa indah dan keromantisan yang diberikan pasangan dengan caranya. Semoga dia ridho dan Allah pun ridho.
Aamiin..

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Berbagai Jenis Tali Masker Kain

Formula Untuk Meningkatkan Produktivitas Menulis

Stres Utama Wanita adalah Suaminya, Benarkah?