Ketika Anak Mau Bersosialisasi Tapi Menolak Digendong, Aku Harus Bagaimana?

Assalamu'alaikum...

Kangeeeeennn sama blog tercinta ini. Lama ga nulis, sibuk pindahan dan adaptasi dengan tugas-tugas tambahan yang sekarang harus dikerjakan sendiri. Sudah ga tinggal dengan mertua artinya kita kembali mandiri... 😄

Hari ini pengen berbagi tentang perkembangan Umar, yang makin hari makin aktif, alhamdulillah..

Dokumen Pribadi

Tapi ada satu sih yang bikin saya sebagai emaknya rada gemes, bukan soal keaktifannya tapi, soal rasa insecurenya terhadap orang lain. Di usia-usia Umar yang baru 15 bulan rasa trust (kepercayaan) terhadap orang lain memang masih terbatas, sesuai dengan teori perkembangan psikososial yang dikatakan om Erik Erikson. Bahwa pada masa ini bayi hanya mempercayai orang-orang yang dia anggap aman dan nyaman untuk dirinya. So seperti itu jugalah Umar, nempel sama emaknya dan bapaknya.
Dulu usia 5 bulanan dia masih mau digendong sama siapa aja, mulai usia 10 bulan udah deh, mulai pilih-pilih dia.

Anehnya, Umar ini tipe anak yang lumayan SKSD, ketemu orang baru dia mau diajak salaman, terkadang dia yang duluan colek-colek orang yang didekatnya. Bisa dengan mudah membaur dan main bareng dengan siapa aja. Tapiiii...itu berlaku selama orang yang berinteraksi dengannya ga berusaha buat ngegendongnya. Kalo tiba-tiba digendong hmmm bisa langsung teriak dia, terus nangis dan meronta-ronta.

Dokumen Pribadi

Proses ini bisa berlangsung lama, even udah ketemu berhari-hari..belum mau juga digendong. Kejadian ini berkali-kali terjadi bahkan saat Umar nginep di rumah Opanya dan di rumah Eyang Abinya. Tetep loh doi ga mau digendong sama anggota keluarga yang lain.

Beberapa ada yang bilang, "jarang diajak keluar sih", "sama emaknya mulu", atau "coba deh sekali-kali ditinggal."
Fyi, kami (baik saya maupun suami) agaknya bukan tipe orang tua yang over protective, kalo protective sih iya, pastilah. Tapi kami sebisa mungkin mengajarkan Umar untuk ga memiliki kecurigaan atau ketakutan yang berlebihan terhadap lingkungan baru yang ada di sekitarnya. Diajak jalan sering, dibiarkan jalan-jalan sendiri (dengan tetap mengawasi dari belakang) sering juga. Buktinya dia bisa membaur dengan kakak-kakak yang usianya diatasnya maupun teman sebayanya, kalo sama orang dewasa biasanya butuh waktu beberapa menit untuk bisa akrab. Tapi overall kalo untuk sosialisasi masih okelah, bukan yang penakut banget.

Dokumen Pribadi

Cuma masalah gendong-menggendong aja nih yang agak sulit. Dibujuk pakai apapun ga mempan, dialihkan ke objek-objek lain pun ga mempan juga.

Emak lumayan galau karena kasian sama Opa Omanya yang pengen banget gendong cucunya tapi, cucunya malah histeris tiap diangkat 😔

Motto Umar, "Main bareng boleh, liat boleh, colek boleh, cium juga boleh, gendong? Oh NO WAY."

Ada yang punya pengalaman samakah? Gimana cara moms buat mengurangi rasa insecure pada anak dan memberikan rasa trust padanya?
Atau memang ditunggu aja sampai waktunya nanti?

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Berbagai Jenis Tali Masker Kain

Formula Untuk Meningkatkan Produktivitas Menulis

Stres Utama Wanita adalah Suaminya, Benarkah?