Biaya Nikah Bikin Jantungan!!!
Assalamu'alaikum wr..pagi menjelang siang!! :)
Hari ini saya buat tulisan tentang biaya menikah. Kenapa?? Yaa alasannya karena saya akan menikah, hehe.. searching sana sini, tanya sana sini, cari-cari vendor yg sesuai budget..rata-rata mereka menawarkan dg budget di atas 30 juta, all in sih (ini budget paling murah yg ditawarkan). Yaa mungkin bagi sebagian orang biaya segitu murah, on budget tp, buat saya biaya segitu kayaknya lebih manfaat untuk bayar DP rumah, jd setelah menikah kita sudah punya rumah.
Padahal dalam agama yg saya anut, islam, ga pernah memberatkan masalah pernikahan ini. Bukan berarti cukup di akad saja, resepsi/walimah jg perlu dilakukan untuk menghindari fitnah tp bukan berarti jg harus 'wah'. Yah cukuplah acara makan-makan sebagai bentuk rasa syukur.
Resepsi dg konsep A, B, C dg dekorasi yg membuat decak kagum orang yg melihat, banyaknya sih menghabiskan dana yg tidak sedikit (saya sudah tanya-tanya mereka yg sudah menikah, biayanya bisa sekitar 8juta ke atas..OMG!). Padahal esensi menikah bukan pd dekorasinya, riasan pengantin, busana dll (walaupun kebanyakan orang bilang ini moment seumur hidup sekali, tp toh tamu yg dtg ga fokus pd hal itu, kebanyakan sih fokusnya sama makanan..hehe), tp bukankah lebih penting jika kita fokus pada proses pernikahan yg akan dijalani? Bukankah ketika mengadakan resepsi yg kita harapkan dr para tamu adalah doa restu agar pernikahan yg dijalani menjadi berkah? Seringkali kita fokus pd seremonial yg hanya berlangsung satu hari, bahkan HANYA 2 JAM!.
Saya teringat seorang teman yg pernah menyelenggarakan resepsi yg cukup mewah, di gedung yg cukup bonafid tp pernikahan mereka hanya berlangsung satu bulan saja, satu bulan! Ini memang masalah takdir tp jika yg ditekankan adalah keberlangsungan pernikahan yg akan datang, rumah tangganya, keutuhan hati masing-masing, tentu resepsi itu jd bukan hal yg urgent lg.
Pantas saja laki-laki zaman sekarang takut untuk meminang kekasih hatinya karena merasa belum punya modal yg cukup yaitu biaya nikah yg diajukan pihak wanitanya. Mereka sudah mengkalkulasi biaya nikah sekian dan sekian, yg artinya dg estimasi gaji yg 'hanya' umr, mereka harus mengencangkan ikat pinggang supaya uangnya terkumpul untuk biaya resepsi tadi. Pandai-pandai menabung, puasa senin-kamis (dg tujuan supaya irit), cari tambahan sana sini.
Padahal biaya nikah sesungguhnya sungguh terjangkau, ga harus bertahun-tahun puasa. Biaya KUA sekarang gratis (banyak yg sudah menerapkan ini) jika menikahnya di kantor KUA, jika menikah di luar kantor KUA kena charge Rp.600.000,-, dan kalau kita mau ikut sunnah Nabi dg mengadakan walimah yg paling sederhana, dg memotong seekor kambing yaa paling hanya 2juta.
Ditotal hanya butuh biaya kurang lebih lima juta (ini sudah estimasi biaya tak terduga), yaa 2 bulan nabung bisa lah..
Resepsi itu pilihan, yg penting tidak memberatkan kedua belah pihak. Jangan sampai harus utang sana sini demi gengsi yg hanya satu hari..eh 2 jam deh. Jangan sampai karena tuntutan biaya nikah yg tinggi menghalangi orang untuk menikah sehingga, mereka akan berpikir lebih baik pacaran..tidak ada risiko mengeluarkan biaya menikah, menafkahi, dan tak perlu mengemban tanggung jawab berat sebagai suami atau istri tapiiii pd akhirnya, manusia tetap manusia..punya syahwat (yg seharusnya disalurkan pd pasangan yg sah scr agama dan negara), syahwat meracuni pikiran dan jadilah 'tanggung jawab yg terpaksa'. Yg malu orang tua juga.
Pun kalau biayanya ada, lebih baik dananya digunakan untuk keberlangsungan pernikahan nanti..akhirnya bisa jadi pasangan yg mandiri.
Sederhana, sesuai kemampuan dan ga bikin jantungan :-D
Semoga berkah..
*untuk para laki-laki yg takut menikah, para perempuan yg ingin menikah dan para orang tua yg akan menikahkan.
Hari ini saya buat tulisan tentang biaya menikah. Kenapa?? Yaa alasannya karena saya akan menikah, hehe.. searching sana sini, tanya sana sini, cari-cari vendor yg sesuai budget..rata-rata mereka menawarkan dg budget di atas 30 juta, all in sih (ini budget paling murah yg ditawarkan). Yaa mungkin bagi sebagian orang biaya segitu murah, on budget tp, buat saya biaya segitu kayaknya lebih manfaat untuk bayar DP rumah, jd setelah menikah kita sudah punya rumah.
Padahal dalam agama yg saya anut, islam, ga pernah memberatkan masalah pernikahan ini. Bukan berarti cukup di akad saja, resepsi/walimah jg perlu dilakukan untuk menghindari fitnah tp bukan berarti jg harus 'wah'. Yah cukuplah acara makan-makan sebagai bentuk rasa syukur.
Resepsi dg konsep A, B, C dg dekorasi yg membuat decak kagum orang yg melihat, banyaknya sih menghabiskan dana yg tidak sedikit (saya sudah tanya-tanya mereka yg sudah menikah, biayanya bisa sekitar 8juta ke atas..OMG!). Padahal esensi menikah bukan pd dekorasinya, riasan pengantin, busana dll (walaupun kebanyakan orang bilang ini moment seumur hidup sekali, tp toh tamu yg dtg ga fokus pd hal itu, kebanyakan sih fokusnya sama makanan..hehe), tp bukankah lebih penting jika kita fokus pada proses pernikahan yg akan dijalani? Bukankah ketika mengadakan resepsi yg kita harapkan dr para tamu adalah doa restu agar pernikahan yg dijalani menjadi berkah? Seringkali kita fokus pd seremonial yg hanya berlangsung satu hari, bahkan HANYA 2 JAM!.
Saya teringat seorang teman yg pernah menyelenggarakan resepsi yg cukup mewah, di gedung yg cukup bonafid tp pernikahan mereka hanya berlangsung satu bulan saja, satu bulan! Ini memang masalah takdir tp jika yg ditekankan adalah keberlangsungan pernikahan yg akan datang, rumah tangganya, keutuhan hati masing-masing, tentu resepsi itu jd bukan hal yg urgent lg.
Pantas saja laki-laki zaman sekarang takut untuk meminang kekasih hatinya karena merasa belum punya modal yg cukup yaitu biaya nikah yg diajukan pihak wanitanya. Mereka sudah mengkalkulasi biaya nikah sekian dan sekian, yg artinya dg estimasi gaji yg 'hanya' umr, mereka harus mengencangkan ikat pinggang supaya uangnya terkumpul untuk biaya resepsi tadi. Pandai-pandai menabung, puasa senin-kamis (dg tujuan supaya irit), cari tambahan sana sini.
Padahal biaya nikah sesungguhnya sungguh terjangkau, ga harus bertahun-tahun puasa. Biaya KUA sekarang gratis (banyak yg sudah menerapkan ini) jika menikahnya di kantor KUA, jika menikah di luar kantor KUA kena charge Rp.600.000,-, dan kalau kita mau ikut sunnah Nabi dg mengadakan walimah yg paling sederhana, dg memotong seekor kambing yaa paling hanya 2juta.
Ditotal hanya butuh biaya kurang lebih lima juta (ini sudah estimasi biaya tak terduga), yaa 2 bulan nabung bisa lah..
Resepsi itu pilihan, yg penting tidak memberatkan kedua belah pihak. Jangan sampai harus utang sana sini demi gengsi yg hanya satu hari..eh 2 jam deh. Jangan sampai karena tuntutan biaya nikah yg tinggi menghalangi orang untuk menikah sehingga, mereka akan berpikir lebih baik pacaran..tidak ada risiko mengeluarkan biaya menikah, menafkahi, dan tak perlu mengemban tanggung jawab berat sebagai suami atau istri tapiiii pd akhirnya, manusia tetap manusia..punya syahwat (yg seharusnya disalurkan pd pasangan yg sah scr agama dan negara), syahwat meracuni pikiran dan jadilah 'tanggung jawab yg terpaksa'. Yg malu orang tua juga.
Pun kalau biayanya ada, lebih baik dananya digunakan untuk keberlangsungan pernikahan nanti..akhirnya bisa jadi pasangan yg mandiri.
Sederhana, sesuai kemampuan dan ga bikin jantungan :-D
Semoga berkah..
*untuk para laki-laki yg takut menikah, para perempuan yg ingin menikah dan para orang tua yg akan menikahkan.
Selamat ya, yang akan segera menikah....
ReplyDeleteFor your reference, please visit my blog : https://rizkikh.wordpress.com/2015/01/02/merencanakan-biaya-pernikahan/