Balada Sosial Media :-P

Assalamu'alaikum wr..shoba alkhoir :-D

Saat ini, di zaman yg ekstra modern ini, teknologi serba canggih, mudah sekali bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Berita di ujung dunia bisa cepat sampai di negara kita hanya dengan hitungan detik..wuuzzz....ekspress!! Medianya bisa beragam, dari mulai televisi, radio, internet, maupun beragam sosial media seperti: facebook, bbm, twitter, path dll.
Seperti kejadian baru-baru ini..berita penculikan anak yg terjadi di PGC, saya dapat broadcast message melalui bbm lalu, pesan tersebut saya teruskan ke kontak-kontak lain yg ada di handphone saya. Siang saya teruskan, sore hr salah satu teman saya mengirimkan link berita yg isinya anak tersebut telah ditemukan..amazing! Cepat sekali, pikir saya. Bc (red: broadcast) tersebut tentu tidak hanya saya yg menerima, tp banyaaaaakk orang sehingga, makin mudah melakukan pencarian.


Dan bicara tentang sosial media, saya banyak menemui kasus "pembeberan aib" yg dilakukan sendiri oleh si empunya aib. Entah tujuannya untuk meminta solusi dr yg membacanya, entah untuk mencari simpati seseorang yg ada di kontak sosmednya (red: sosial media) atau hanya sekedar nengeluarkan unek-unek di hati dan pikirannya supaya tidak menjadi sumber stres. Apapun alasannya, jujur saja saya agak risih ketika membacanya (jika tidak mau disebut risih bingiiitt). saya jg pengguna sosial media dan dulu sangat aktif di..., sebut saja facebook, berbagai curahan hati menghiasi wall saya..dari mulai masalah perkuliahan, prrcintaan dan lainnya.sekarang facebook tersebut saya tutup krn jd kurang manfaat bagi saya..semakin kurang informatif. Lalu akhirnya saya punya handphone yg agak canggih, bisa bbm, bisa whatsapp, line dll. Tujuannya semoga dg punya handphone canggih bisa saya manfaatkan untuk bersilaturahmi dg teman-teman lama.

Dan laluuu..saya mulai melihat banyak "curhatan" di salah satu aplikasi yg saya punya itu. Curhatannya macam-macam..ada tentang anak yg sakit, hati yg sedang berbunga-bunga habis jalan dg pujaan hati, ada yg posting soal makanan, travelling, punya barang baru, ada juga yg edisi marah-marah dan ada satu tema status yg cukup mengusik sisi "idealis" saya, tema tentang prahara rumah tangga...deng..deng...!! *zoom in zoom out kayak di sinetron.
Ada yg salah???!!
Jelas ada, krn buat saya dan ini jg yg jadi nasihat dr orang tua saya, persoalan rumah tangga bukan hal yg patut dibicarakan di publik. Iya sih, yg lihat dan baca hanya segelintir orang di kontak aplikasi tp, tabu rasanya membuka yg menjadi rahasia suami istri, yg bahkan keluarga pun ga boleh dan ga perlu tahu.
Kalau saya ga salah belajar yaa..pasangan (suami istri) itu ibarat pakaian yg saling menutupi..kalau yg satunya telanjang maka, yg lain akan merasa malu dan berusaha untuk menutupi ketelanjangan pasangannya. Lah ini kok malah yg menelanjangi bahkan pasangannya sendiri, jadinya yaa yg telanjang ga cm pasangannya tp, dia jg. Yg malu jg dia sendiri, yg diketawain, dilecehkan jg ga lain diri dia sendiri. Kalau statusnya pacaran (untuk penganut pacarisme) masih saya maklumi, dg tujuan semoga orang lain tidak terjebak oleh gombalisasi si orang itu.

Hmmm...ini perkara yg ingin saya kritisi tetapi pasti tidak mudah, kenapa?? Krn saya belum menikah..jd pasti orang-orang itu kalau ditegur pasti akan menyerang balik. Yaa paling yg saya bisa lakukan, menegur mereka yg sudah sangat saya kenal (yg walaupun akan balik dimarahi saya tetap berani mengkritik), atau mengutip beberapa kata-kata bijak yg mudah-mudahan bisa jd insight (red: pencerahan) bagi yg membaca.
Bijaklah menggunakan teknologi yg sudah canggih sekarang ini, gunakan untuk sesuatu yg bermanfaat (maaf bukan menggurui, ini hanya pendapat dr gadis yg masih belajar tentang kehidupan). Teknologi itu ibarat pedang, jika tidak digunakan pd porsinya, ia akan melukai penggunanya bahkan menghancurkannya.

Semakin bertambah usia selayaknya semakin menjadikan diri makin dewasa, walaupun katanya dewasa itu tidak dilihat dr usia.
Malulah! Krn malu sebagian dr iman. Orang-oeang di negara lain sana, menggunakan sosmed untuk sesuatu yg bisa memajukan negerinya, penuh dg kreatifitas, karya nyata (eh mungkin kreatifitas orang-orang indonesia itu kali yaa..hehe)

Saya tidak bilang saya benar, suci tp saya sudah pernah melalui masa-masa alay, masa-masa lebay, melankolis di sosmed, bikin tulisan yg norakknyaaa (yg setelah saya baca ulang..duh maluuu :-P, tp saya bersyukur saya sudah sadar..hoho).
Kalau bisa sadar sekarang, kenapa harus menunggu besok-besok-besok-besok..nanti keburu ke bulan bisa ditempuh dg naik ojek.

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Berbagai Jenis Tali Masker Kain

Formula Untuk Meningkatkan Produktivitas Menulis

Stres Utama Wanita adalah Suaminya, Benarkah?